A. Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan
B.
Perspektif Keilmuan dalam Manajemen SDA dan Lingkungan
Dalam konsep pembangunan berkelanjutan, Profit yang dimaksud tidak hanya diartikan sebagai keuntungan berupa laba semata, namun juga terdapat benefit atau manfaat di dalamnya. Terdapat manfaat bersama atau benefit sharing yang dihasilkan dalam proses pembangunan berkelanjutan pada setiap ruang. Sehingga ketika Profit yang didapatkan dari hasil mengekstraksi Planet dan eksploitasi terhadap People, pada hakikatnya juga terdapat manfaat yang saling berkaitan satu sama lainnya. Benefit sharing yang dihasilkan dari paduan antara ruang yaitu Profit, People, dan Planet ini biasa kita sebut dengan Pembangunan Hijau atau Green Development. Secara konsepsional, pembangunan yang yang menjadikan sumber daya alam menjadi basis pembangunan disebut Blue Development yang kemudian disebut Pembangunan Berbasis Sumberdaya Lokal. Hal inilah yang menjadi pokok penting dalam menyusun kebijakan termasuk manajemen SDA dan Lingkungan.
Sebagai manajer pembangunan daerah yang akan menjadi pengambil keputusan dalam pengelolaan SDA dan lingkungan, kita akan menghadapi beberapa kendala dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Kendala tersebut adalah ketika penggunaan sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk kepentingan ekonomi atau bisnis tidak memperhatikan kondisi masyarakat sekitar dan daya dukung lingkungan.
Bagi seorang pengusaha yang akan mengembangkan bisnisnya, instrumen utama adalah melalui investasi. Jenis usaha yang akan mendapatkan investasi tentu dengan mempertimbangkan peluang keuntungan atau laba yang didapat. Pertimbangan lain seperti pelibatan masyarakat di sekitar proyek atau kondisi lingkungan bisa jadi belum atau tidak terlalu mendapatkan prioritas bagi perusahaan. Melihat kondisi tersebut, sebagai manajer pembangunan daerah hendaknya kita dapat mengarahkan pengusaha yang akan melakukan investasi tersebut menjadi pengusaha yang peduli akan lingkungan sekitar. Instrumen untuk memberikan arahan atau panduan inilah yang menjadi peran dan fungsi dari kebijakan pengelolaan SDA dan lingkungan yang disusun.
Selain itu, menjadi penting kiranya agar penggunaan sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi tujuan produsen dan konsumen juga diarahkan untuk kepentingan yang lebih luas seperti untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan SDA merupakan hal yang penting untuk mendukung adanya keberlanjutan. Meski demikian, partisipasi masyarakat bukan diartikan sempit hanya ikut terlibat saja. Namun juga masyarakat dilibatkan dari mulai perencanaan hingga evaluasi kegiatan. Hal ini sejalan dengan Ife dan Tesoriero (2018) dimana partisipasi aktif dari masyarakat menjadi jaminan dalam pembangunan berkelanjutan. Bagi manajer pembangunan daerah, menjadi hal penting agar dalam kebijakan SDA dan lingkungan memasukan aspek partisipasi masyarakat.
Pada aspek lain, ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia (baik untuk kebutuhan dasar maupun ruang menampung kehidupan) juga terbatas. Apabila terus-menerus dieksploitasi maka akan terjadi ketidakseimbangan alam hingga kerusakan sumber daya alam dan lingkungan. Oleh karena itu kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan makhluk hidup atau daya dukung lingkungan menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan paparan di atas, maka seorang manajer pembangunan daerah yang akan menyusun kebijakan SDA dan lingkungan perlu menggunakan perspektif keilmuan lintas disiplin baik dari sisi ekologi, ekonomi, politik, SDA maupun lingkungan. Perspektif lintas disiplin ini dimaksudkan agar pengambil keputusan memiliki pemahaman yang utuh dalam melihat kompleksitas permasalahan yang ada serta mampu menyusun strategi yang tepat dalam merumuskan kebijakan pengelolaan SDA dan lingkungan.
- Kebijakan SDA dan Lingkungan berisikan prinsip-prinsip atau pandangan yang dijadikan panduan dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan agar mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Adapun Manajemen SDA dan Lingkungan menitikberatkan pada usaha/kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan agar dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun hasil kerja yang dilakukan tidak merusak alam dan lingkungan serta menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam usaha/kegiatannya.
- Manajemen SDA dan lingkungan sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dimana sumber daya alam seperti tanah, air, tanah, tumbuhan dan hewan dapat terus terjaga dan menjadi basis pembangunan. Secara keilmuan, manajemen SDA dan lingkungan lebih berfokus pada pemahaman ilmiah dan teknis mengenai sumber daya alam dan ekologi (ekologi manusia, ekonomi ekologi, ekologi politik, modernisasi ekologi, dan politik lingkungan).
- Penyusunan kebijakan SDA dan lingkungan perlu menggunakan perspektif keilmuan lintas disiplin baik dari sisi ekologi, ekonomi, politik, SDA maupun lingkungan. Perspektif lintas disiplin ini dimaksudkan agar pengambil keputusan memiliki pemahaman yang utuh dalam melihat kompleksitas permasalahan yang ada serta mampu menyusun strategi yang tepat dalam merumuskan kebijakan pengelolaan SDA dan lingkungan.
*) Ramlan Nugraha Mahasiswa S2 Manajemen Pembangunan Daerah IPB
Daftar Pustaka
Dunn, WN. 2000. Pengantar Analisis
Kebijakan Publik (Public Policy Analysis: An Introduction. Second Edition).
Prentice-Hall Inc. New Jersey. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Elkington J. 2004. Enter the Triple
Bottom Line, in The Triple Bottom Line, does it all add up?: Assessing the Sustainability
of Business and CSR. Londom: Earthscan
Ife J, Tesoriero F. 2008. Community Development: Alternatif Pengembangan
Masyarakat di Era Globalisasi (Edisi ke-3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jenkins, WI. 1978. Policy Analysis: a Political and Organisational Perspective. Oxford: Martin Roberson.
Kolopaking, LM. 2020. Materi Kuliah Manajemen
Sumberdaya Alam dan Lingkungan. IPB: Manajemen Pembangunan Daerah.
Mitchell B,
Setiawan B, Rahmi DH. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurrochmat DR, Darusman D, Ekayani M. 2016. Kebijakan
Pembangunan Kehutanan dan
Lingkungan Teori dan Implementasi. Bogor: IPB Press
Sumardjono,
Maria SW, Ismail N, Rustiadi E, Damai AA. 2011. Pengaturan Sumber Daya Alama di Indonesia: Antara
yang Tersirat dan Tersirat. Kajian
Kritis Undang-undang Terkait Penataan Ruang dan Sumber Daya Alam. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Uripno B, Kolopaking LM, Slamet RM, Amanah S. 2014. Kajian Keterlibatan Masyarakat Desa Hutan Mengembangkan Silvoindustru
Biofuel Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Berkelanjutan. Jurnal Analisis
Kebijakan Kehutanan, Vol 11 (2):105-115.
Uzun FV. 2018. Natural Resources
Management, in Handbook of Research
on Environmental Policies for Emergency Management and Public Safety. IGI Global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar