Tempat
tinggal mereka dekat pesisir pantai. Namun untuk keperluan sehari-hari, mereka
harus membeli satu tangki isi 5.000 liter dengan harga Rp 350 ribu. Itu pun mereka
harus pesan jauh-jauh melalui tangki air milik pengusaha lokal. Bagi mereka
yang memiliki bayak uang, mungkin itu tak jadi masalah. Namun bagi warga yang
hidup pas-pasan jangan tanya harus sekuat apa mereka mencarinya.
Air
untuk minum atau mandi menjadi sesuatu yang sulit didapat. Bagi mereka yang
berpenghasilan pas-pasan, lebih memilih untuk tidak mandi sekalian. Bahkan di
Timor Tengah Utara, warga terpaksa meminum air laut karena saking tak tahannya.
Padahal kawan, tanah mereka dikelilingi lautan lepas. Luasnya tak terkira,
sampai lelah orang melihatnya.
Begitulah
cerita kehidupan di di Nusa Tenggara Timur. Pulaunya sang Komodo, binatang yang
dipuja-puja banyak politisi di republik ini, namun berbanding terbalik dengan
kondisi daerahnya. Tak jarang Pipa PDAM di suatu daerah terpaksa mereka jebol
karena tak tahan dengan kesulitan air yang terus menghinggapinya.
Kita
patut bersyukur, air minum dan mandi tersedia di mana-mana. Sedangkan mereka,
harus berjalan kaki menempuh belasan kilometer bahkan saling baku hantam dengan
sesamanya.
Selamat
tahun baru 2013 masehi,
Terus
berbenah untuk Indonesia yang lebih baik.
Salam
RN