Suhu dingin kawasan Puncak seringkali membuatku tergiur untuk merebahkan badan, menutupnya dengan selimut dibandingkan keluar mengikuti agenda kegiatan. Untungnya aku masih sadar, sadar sebagai manusia tentunya. Aku tidak mau meniru ulah para koruptor yang memakan uang rakyat, merugikan negara demi kepentingannya sendiri. Tapi patut diingat, bahwa acara yang aku ikuti tidak ada hubungannya dengan uang dari negara.
Cold temperatures in the Puncak region is often make me tempted to lay down, closed it out with blankets than follow the agenda of activities. Luckily I was still conscious, aware as a human being, of course. I do not want to mimic the hands of corruptors who take public money, hurt the country for its own sake. But it should be remembered, that the events I attended had nothing to do with the money from the state.
Aku menginap di Hotel Lembah Hijau. Sebuah resort di kawasan Puncak tepatnya di Kecamatan Ciloto Bogor. Menurut keterangan dari pihak hotel tempat ini sekitar 1100 meter diatas permukaan laut. Pemandangannya indah, dikelilingi hutan pinus yang tinggi-tinggi.
Agenda ini dimulai sejak Senin (13/6) dan berakhir besok Rabu (15/6). Workshop pelaksanaan program SIAP, demikian nama agenda ini. Mengawali kegiatan Riset II yang akan dimulai bulan Juli sampai September. Banyak hal yang kami diskusikan. Pihak lead researcher dari Jakarta membuat sebuah design riset baru yang lebih memfokuskan segala kerja-kerja yang dilakukan supaya lebih fokus. Instrumen penilaian dari tiga sektor yang harus kami isi, dan berikan skoring lengkap dengan komentar dan pernyataannya menjadi tugas kita di samping menjaga referensi penilaian yang lebih well informan.
Kami memulai acara sejak pukul 09.00 pagi sampai pukul 21.30 Wib. Dalam acara harusnya pukul 08.00 sih, tapi karena kebiasaan telat jadilah dimulainya molor hingga satu jam. Tadi pagi aku sengaja sarapan pukul 06.00 pagi. Habis shalat shubuh, lalu jalan-jalan keluar. Lewat ruang sidang ternyata makanan sudah siap. Ah daripada bolak-balik, lebih baik langsung santap saja.
Acara kami lumayan padat, karena memang banyak hal yang perlu kami diskusikan. Rencana renang, fitness yang aku idam-idamkan pun tak kunjung terlaksana. Sebagai pemenuh rasa rindu kepada keluarga, setiap hari aku menghubungi istriku. tak lupa agenda wajib mendengarkan suara anakku yang baru 2 bulan.
Malam ini kami selesaikan bagaimana mengisi instrumen penilaian. Dimulai dari setiap indikator yang kami berikan skoring, komentar, referensi dan pernyataannya. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya. Suasana diskusi ga kaku, beberapa teman daerah seringkali melontarkan joke-joke yang dengan itu kembali memfokuskan pikiran kami dan mengusir rasa kantuk. Besok adalah hari terakhir. Saya berharap hasil dari acara ini bisa kami kerjakan dengan baik di daerah.
Puncak, 14 Juni 2011
Catatan ringan dari setiap perjalanan. Sekedar mengasah pena agar tak hilang ditelan waktu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Suasana Kuliah S3
Umumnya, orang akan membayangkan suasana perkuliahan program Doktoral atau Strata Tiga itu menyeramkan. Faktanya, justru suasananya lebih sa...
-
Bandung, 1 Maret 2010 [ketika perjalanan adalah energi untuk terus bergerak] “ Singsingkan lengan baju, hadapi lawan,..dst ”, bagian lagu in...
-
Umumnya, orang akan membayangkan suasana perkuliahan program Doktoral atau Strata Tiga itu menyeramkan. Faktanya, justru suasananya lebih sa...
-
Jum’at, 12 Februari 2010 Ditulis sebagai pengalaman pribadi waktu mengikuti Konferensi Nasional Anggaran Daerah pada 1-5 Februari di Hotel P...
-
Rabu, 31 Maret 2010 Tepat di akhir bulan ini saya mendaftarkan diri untuk mengikuti tes PTESOL (Profiency Test of English to Speakers of Oth...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar