Peepoo: Toilet Jinjing Untuk Masyarakat Miskin
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPaPhUZMy0bZjs4nNg-9RSLKnST0wwxW-qRFjCQjm3esThRj0_n5Ew1LufsQXmCOBDKWqA1gJ2w5p4TG1KLBQ5V4vMpePxxxAMf5UKGxHzB6dMd5fb4OZqoLfrQrxrQGym3Dzpib1FGVqn/s400/peepoo1.jpg)
Toilet jinjing yang dimaksud adalah sebuah kantong sekali pakai yang terbuat dari plastik ramah lingkungan (environmentally friendly plastics). Didalamnya terjadi proses reaksi dengan urea, suatu bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pupuk. Suatu reaksi alami timbul membunuh organisme di dalam barang sisa tersebut.
Menurut Anders Wilhelmson, proses yang terjadi adalah ketika tinja adalah sanitized, semua pathogens menjadi terbunuh dan tidak aktif, hal ini menjadikan pupuk sangat berharga. Dengan kandungan di dalam pupuk, kita dapat menguburkannya ke dalam pot dan disana akan tumbuh apapun yang kita suka.
Ia menjadi tertarik dengan gagasan sanitasi ini setelah sebelumnya ikut ambil bagian dalam suatu riset tentang pengembangan sosial dan politik sebuah kota. Salah satu keluhan yang paling umum Ia dengar di negara berkembang adalah kekurangan toilet.
Pada tahun 2005, Ia meluncurkan proyek gagasannya ini. Setahun kemudian memulai sebuah perusahaan yang dinamakan Peepoople. Perusahaan ini pertama kali memulai produksinya di Nairobi. Kenya dan Bangladesh merupakan negara yang menjadi target awal penjualannya. Dengan produksi penuh, perusahaannya ini ditargetkan bisa menghasilkan sekitar setengah juta kantong per hari.
Peepoople berencana menjual kantong-kantong tersebut dengan harga dua sampai tiga sen. Anders Wilhelmson mengatakan orang-orang bisa mendapatkan kembali sepuluh kali lipat apa yang mereka bayar dengan hasil pupuk yang digunakan untuk menumbuhkan sayuran kebun mereka.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari dua setengah milyar orang di seluruh dunia tidak mempunyai sanitasi yang baik. Selain itu, sanitasi yang buruk menyebabkan penyakit cepat menyebar dan membunuh lebih dari satu setengah juta orang per tahun, Kebanyakan mereka adalah anak-anak kecil.
Jack Sim, pendiri The World Toilet Organization, sebuah kelompok non profit yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi-kondisi sanitasi mengatakan, "Ini adalah suatu situasi yang tidak dapat diterima, dimana fakta menyebutkan bahwa kita semua hidup di dunia yang modern. Dan anehnya, banyak diantara mereka yang memiliki radio, televisi, hand phone tapi tidak untuk toilet." Menurutnya, penemuan seperti ini adalah satu cara terbaik untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhannya yang paling dasar.
Bandung, 3 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar