Kok direbut sih mba...

Simpang Dago-Bandung, 08 Januari 2010


Aku tahu dia selebritis, terkenal. Walaupun aku tak kenal dengan merk parfumnya, tak tahu sedikitpun tentang casual roknya, ataupun merk tas yang sedang dijinjingnya. Mungkin La rosa, Burgaini, Sampdoria, ah aku tak peduli. Yang aku tahu, nama yang aku sebutkan terakhir adalah nama kota di Italia, yang dulu mempunyai klub sepak bola terbaik di belahan Eropa. Tapi itu dulu, ketika Maestro Italia waktu itu, Roberto Baggio masih memakai kaos biru merah klub itu. Cukup, kita lanjut.

Seorang teman yang dari luar kota datang untuk membantu kami dalam menyukseskan sebuah acara. Sebutlah namanya X. Maaf ikut trend para politisi yang kena kasus korupsi, inisial X. Ga disebut nama. Bagi temanku X, Bandung ternyata masih menjadi pusat perhatiannya. Makan malam yang sedianya cukup di rumah saja, terpaksa harus di luar, apa sebab? ya, temanku X ingin mencari pesona malam di Kota Bandung. Lalu, aku pun antar dia, ke tempat itu. Simpang Dago. Tempat segala makanan ada. (stigma kali ya..).

Berputar sedikit, berhenti di ATM, dan memarkirkan motor di depan tenda putih bertuliskan Nasi **** Khas ********. Maaf, dilarang sebut merk. Temanku duduk, sedang saya pesan makanan. Menoleh ke belakang tanda 'oke', ada satu kursi kosong di sana yang menjadi incaranku.

Aku pun bersiap untuk duduk. Satu, dua, ti.., belum juga aku duduk, seorang gadis mengambil kursi tempat dudukku. Untuk tidak kena, kalau kena bisa jadi ancaman track record. Tanpa basa-basi memang. Dia pun kembali bersama teman-temannya, tertawa terbaha-bahak. Aku hanya diam, oh kayaknya dia selebritis itu. Seperti itu ya?

***

Zaman terus berputar menyimpan segala misteri kehidupan. Tak ada yang bisa menebak apa yang menjadi kepastiannya pada esok hari. Tapi itu hanya elegi kawan, di tengah semakin hingar-bingar dunia metropolis yang terus melucuti sendi-sendi tiang dunia.

Perhatikan. Zaman dulu, seorang wanita dengan kepala tertunduk menghadap kepada Rasulullah. Lama. Hingga di akhir pertemuan, Ia berkata, "Bukankah engkau pernah bersabda ya Rasulullah, 'Sesungguhnya orang yang berdosa pada hari kiamat akan menyebut dosa-dosanya, lalu merasa malu kepada Allah. Keringatnya mengucur karena malu, mengambang hingga menutup lututnya. Ada sebagian yang menutup pusarnya dan ada pula yang hingga menutup kerongkongannya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suasana Kuliah S3

Umumnya, orang akan membayangkan suasana perkuliahan program Doktoral atau Strata Tiga itu menyeramkan. Faktanya, justru suasananya lebih sa...