ANGKATAN III – 2009
TASIKMALAYA, 1-7 AGUSTUS 2009
Perekonomian Jawa Barat
Oleh: Kodrat Wibowo, Ph.D
Latar Belakang
• Perlambatan Ekonomi Dunia dan Nasional Indonesia
• Beban Jumlah populasi seiring laju pertumbuhan penduduk ditambah dengan laju imigrasi yang tinggi
• Tingkat Pencapaian Pendidikan penduduk yang relatif rendah
• Stabilitas politik dan sosial
Sekilas Ekonomi Jawa Barat 2009 (Triwulan I)
• Jumlah angkatan kerja di Jawa Barat per Februari 2009 sebesar 19,05 juta jiwa atau 63,58 persen dari total penduduk usia kerja à pertambahan sebesar 0,63 juta jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
• Per Februari, Lapangan kerja mampu menyerap 88,15 persen dari total angkatan kerja yang tersedia. Berarti persentase pengangguran turun menjadi 11,85 % dibandingkan 12,28 % tahun sebelumnya.
• Penyerapan 4,4 juta pekerja di sektor pertanian
Sekilas Ekonomi Jawa Barat 2009 (Triwulan I)
• Jumlah angkatan kerja di Jawa Barat per Februari 2009 sebesar 19,05 juta jiwa atau 63,58 persen dari total penduduk usia kerja à pertambahan sebesar 0,63 juta jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
• Per Februari, Lapangan kerja mampu menyerap 88,15 persen dari total angkatan kerja yang tersedia. Berarti persentase pengangguran turun menjadi 11,85 % dibandingkan 12,28 % tahun sebelumnya.
• Penyerapan 4,4 juta pekerja di sektor pertanian
Kendala
• Industri Pengolahan terimbas krisis global à menurunnya net ekspor
• Tumbuhnya Pertanian ditenggarai merupakan fenomena musim panen dan sesaat
• Belum optimalnya upaya ekspansi lembaga perbankan dan lembaga keuangan
• Kenaikan Konsumsi via UMK dan UMP tidak cukup kuat mendorong laju pertumbuhan
• Stimulus Fiskal Pemerintah Pusat belum Berjalan baik
• Penyerapan anggaran APBD untuk pendanaan program dan Proyek baru mencapai 4,76% akhir triwulan I, belum bisa mendorong laju pertumbuhan
• Realisasi Investasi Jabar Triwulan I yang justru meningkat ditengah krisis belum mampu meningkatkan produktifitas ekonomi (PMDN Rp. 215M dan PMA US$ 122,8 juta)
Potensi Penghalang Pertumbuhan Ekonomi Jabar
• Inflasi karena kenaikan pengeluaran konsumsi yang tidak dibarengi peningkatan daya beli dan ketersediaan komoditas pokok
• Lambatnya pembangunan Infrastruktur dan Pemeliharan jalur transportasi
• Minimnya koordinasi dan sinergi kegiatan pembangunan antar Kabupaten Kota
• Minimnya sense of Crisis semua lapisan masyarakat yang berakibat pemborosan dan kesenjangan sosial
Catatan ringan dari setiap perjalanan. Sekedar mengasah pena agar tak hilang ditelan waktu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Suasana Kuliah S3
Umumnya, orang akan membayangkan suasana perkuliahan program Doktoral atau Strata Tiga itu menyeramkan. Faktanya, justru suasananya lebih sa...
-
Bandung, 1 Maret 2010 [ketika perjalanan adalah energi untuk terus bergerak] “ Singsingkan lengan baju, hadapi lawan,..dst ”, bagian lagu in...
-
Umumnya, orang akan membayangkan suasana perkuliahan program Doktoral atau Strata Tiga itu menyeramkan. Faktanya, justru suasananya lebih sa...
-
Jum’at, 12 Februari 2010 Ditulis sebagai pengalaman pribadi waktu mengikuti Konferensi Nasional Anggaran Daerah pada 1-5 Februari di Hotel P...
-
Rabu, 31 Maret 2010 Tepat di akhir bulan ini saya mendaftarkan diri untuk mengikuti tes PTESOL (Profiency Test of English to Speakers of Oth...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar